Solusi Mengentaskan Kemiskinan

Sedangkan kebudayaan kemiskinan merupakan kemiskinan yang muncul akibat adanya nilai-nilai atau kebudayaan yang dianut oleh orang-orang miskin, contohnya malas, mudah menyerah pada nasib, kurang memiliki etos kerja dan sebagainya. Ciri dari kebudayaan miskin ini adalah masyarakat enggan mengintegrasikan dirinya dalam lembaga-lembaga utama, sikap apatis, curiga,  dan terdiskriminasi oleh masyarakat luas.

Selama ini banyak perbedaan persepsi tentang kemiskinan. Adanya perbedaan tersebut, maka perlu adanya pembatas. Banyak instansi lembaga pemerintah yang mengartikan kemiskinan dari sudut sudut pandang yang berbeda-beda.

Pandangan lain tentang budaya kemiskinan adalah bahwa budaya kemiskinan merupakan efek dari belenggu kemiskinan struktural yang menghinggapi masyarakat terlalu lama, sehingga membuat masyarakat apatis, pasrah, berpandangan jika sesuatu terjadi adalah takdir. Contoh kemiskinan ini terdapat pada masyarakat pedesaan, komunitas kepercayaan atau agama, dan kalangan marginal lainnya.

Aspek poitik, yang mengakibatkan kemiskinan yaitu:

Tidak ada budaya demokrasi yang mengakar

Keputusan-keputusan politik yang sangat dipengaruhi keputusan dan kepentingan politik dari luar negeri

Tidak ada kontrol langsung dari rakyat terhadap birokrasi

Tidak berdayanya mekanisme dan sistem perwakilan politik menghadapi kepentingan modal

Aspek ekonomi, yang mengakibatkan kemiskinan yaitu:

Kebijakan globalisasi atau liberalisasi sistem ekonomi

Rendahnya akses terhadap faktor produksi pembangunan yang berorientasi pertumbuhan

Spekulasi mata uang

Aspek sosial dan budaya, yang mengakibatkan kemiskinan yaitu:

Hancurnya identitas sosio kultural yang hidup di masyarakat

Hancurnya kemampuan komunikasi antar berbagai kelompok dan [pergerakan sosial)

Marginalitas mayoritas rakyat

Lemahnya kelembagaan yang ada

 

Updated: January 16, 2021 — 8:43 pm

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *