Melanjutkan Infrastruktur Pengelolaan Sampah dengan studi kasus Jakarta vs Bekasi, berikut adalah penjelasan mengenai perencanaan infrastruktur pengelolaan sampah atau limbah padat yang baik agar masalah yang terjadi di Jakarta dan Bekasi tidak terulang kembali.
Diawali dengan mengenai apa itu sampah. Sampah, bersumber dari beberapa asal atau timbulan sampah antara lain dari:
Pemukiman
Perdagangan
Industri
Institusi (kantor, sekolah)
Rumah sakit
Pertanian, peternakan, perkebunan
Tempat umum (tempat rekreasi, jalan, taman)
Lapangan udara, terminal dan pelabuhan
Water and waste water treatment plant
Jenis-Jenis Sampah
Sampah dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
Garbage (sampah basah) yaitu sampah yang susunannya terdiri dari bahan organik, dan yang mempunyai sifat cepat membusuk jika dibiarkan dalam keadaan basah serta temperature optimum yang diperlukan untuk membusuk, yaitu (20-30) ⁰C. Contoh: sampah rumah tangga, sampah rumah makan, dll.
Rubish (sampah kering) yaitu sampah yang susunannya terdiri dari bahan organik dan anorganik yang mempunyai sifat sebagian besar atau seluruh bahannya tidak cepat membusuk. Contoh sampah logam misalnya kaleng, seng, dll serta sampah non-logam seperti: kertas, plastik, kayu , pecahan kaca, dll.
Dush and Ash (debu dan abu) yaitu sampah yang terdiri dari bahan organik dan anorganik, yang merupakan partikel-partikel terkecil yang bersifat mudah beterbangan yang membahayakan pernafasan dan mata. Contoh abu adalah hasil pembakaran (proses kimia) dan contoh debu adalah hasil proses mekanis.
Demolition dan Construction yaitu sampah sisa-sisa bahan buangan, misalnya: puing-puing, pecahan-pecahan tembok, genteng, dll.
Bulky Waste yaitu sampah barang-barang bekas, baik yang masih dapat digunakan atau yang tidak dapat digunakan. Contoh: lemari es bekas, kursi, TV, mobil rongsokan, dll.